Minggu, 30 Januari 2011

Dadu JHS alias Spenduran ..

Hello para blogger ...
Kali ini artikel gua ngebahas tentang sekolah gua, hehe kagak napa-napa kan ;)
Nama sekolah gua cukup keren ni, namanya "Dadu JHS". Kalian pada tau gak artinya ?? ..
Artinya itu, Dua Buduran Junior High School alias SMP Negeri 2 Buduran, hehe ..
Sebenernya si namanya "Spenduran", tapi nama Dadu sendiri di ciptain sama gang gua sendiri, biar keren gitu ..
Lokasi SMP gua sendiri terletak di pedesaan, namanya desa Sidokepung, Buduran, Sidoarjo. Emang si SMPnya di pedesaan, ndeso, tapi dalemnya bagus ko' para edicationers ...
Di SMP gua banyak kegiatan non akademik alias Ekstrakulikuler kayak futsal, voli, pramuka, musik, PMR, and many more. Tapi yang di bidang akademiknya juga gak kalah educationers, contohnya SMP gua pernah dapet 10 besar Olimpiade se-Sidoarjo, keren gak tuh. Walaupun cuman 10 besar, tapi gua bangga edocationers. Terus SMP gua juga sering banget tuh ngejuarain lomba yang non akademik kayak juara 1 festival band, juara 1 lomba PMR se-Sidoarjo, juara 1 lomba Mading alias Majalah Dinding di Museum Mpu Tantular, keren gak tuh. Oya ada yang kelupaan, ini cuman sekedar informasi aja buat para educationers-educationers, SMP gua udah ngejuarain band sama PMR ntu uda dari tahun-tahun yang lalu, ya bukannya sombong educationers ini kan cuman sekedar informasi buat para pembaca yang gua sebut sendiri educationers.
Cukup dulu ya educationers gua cerita tentang SMP gua, kapan-kapan gua kasih yang lebih bagus lagi deh artikel-artikelnya. Oy gua juga mau ngucapin makasih ya buat para educationers yang uda mau baca artikel gua, dan gua juga mau minta ma'af kalo' ada kesalahan perkataan sewaktu gua nulis artikel ni.

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam pendidikan buat para educationers.

Kamis, 20 Januari 2011

Legionella di Bali ?? ...

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di Bali setelah dilaporkan ada beberapa turis Australia terkena serangan bakteri tersebut. Bakteri ini menyerang saluran pernafasan.
"Tadi pagi tim baru datang dari Bali dan akan memeriksa sampel di laboratorium kami di Yogyakarta. Mungkin hasilnya seminggu lagi baru ketahuan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE di Jakarta, Rabu.
 Selama melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan adanya wabah tersebut, Dinas Kesehatan terkait disebut Tjandra telah melakukan desinfektan terhadap lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penularan. "Ada dua daerah yang dilakukan desinfektan," katanya.
Tjandra mengungkapkan pihak Kementerian Kesehatan dari Australia telah menghubungi pihaknya mengenai kemungkinan adanya wabah lewat jaringan International Health Regulations (IHR) yang diikuti kedua negara. Adanya jaringan tersebut memang mewajibkan suatu negara untuk melaporkan adanya dugaan kasus wabah agar dapat ditangani dan untuk antisipasi penularan selanjutnya.
 Sementara itu, sebanyak 10 orang turis asal Australia telah dipulangkan karena terjangkit penyakit legionella yang merupakan suatu penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Legionella dan menyerang saluran napas di paru-paru.

Selasa, 18 Januari 2011

Kemampuan Anak Berbakat

Jakarta, Kompas - Anak- anak dengan kemampuan intelektual sangat istimewa—atau sering juga disebut anak berbakat— yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air perlu dioptimalkan sejak dini. Untuk itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk menemukan dan memotivasi anak berbakat ini dengan cara benar sangat diperlukan, terutama agar potensi diri dan intelektual mereka terus terasah dan berkembang.
“Penanganan anak-anak berbakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah juga perlu memberi perhatian serius terhadap keberadaan dan potensi mereka. Sebab, di negara-negara maju, penanganan anak berbakat sudah merupakan bagian dari pendidikan,” kata Yohannes Surya, Ketua Umum Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia, saat menjadi pembicara dalam seminar pendidikan yang digelar sekolah BPK Penabur di Jakarta, Kamis (1/3). Tampil juga sebagai pembicara dalam acara itu Philip Purnama, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, dan Ketua BPK Penabur Jakarta Robert Robianto.
“Dukungan pemerintah saat ini sudah cukup bagus. Komisi X DPR juga sudah mendukung pengalokasian beasiswa untuk siswa berbakat Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan S2 dan S3. Tahun depan, kami minta juga supaya ada tambahan beasiswa S1 untuk siswa berbakat,” kata Yohannes.
Menurut Yohannes, jumlah anak berbakat bisa mencapai 2-2,5 persen dari total anak Indonesia. Anak-anak ini harus ditemukan dan difasilitasi. Dengan penanganan yang tepat, potensi anak berbakat ini menjadi luar biasa bagi masa depan bangsa, bahkan suatu saat anak bangsa ini bisa menjadi pemenang Nobel.
Anak-anak ini bisa didukung untuk mendapatkan pendidikan dari perguruan tinggi terbaik di dunia. Sebab, daya saing anak berbakat Indonesia seperti di bidang sains sudah terbukti tidak kalah dari negara lain.
Philip Purnama mengatakan, anak-anak didik di negara ini perlu diarahkan untuk berani bersaing memasuki perguruan top dunia. Untuk itu, sejak kelas I SMA, siswa sudah harus dipersiapkan agar mendaftarkan diri ke bidang studi yang diminati di universitas top dunia.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi siswa berbakat di Tanah Air adalah dengan mendirikan sekolah khusus. Langkah ini ditempuh, antara lain, oleh BPK Penabur dengan membuka kelas “Brilliant” mulai bulan Juli 2007. (ELN)
Sumber: KOMPAS, Jumat, 2 Maret 2007
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/02/humaniora/3357419.htm