Selasa, 18 Januari 2011

Kemampuan Anak Berbakat

Jakarta, Kompas - Anak- anak dengan kemampuan intelektual sangat istimewa—atau sering juga disebut anak berbakat— yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air perlu dioptimalkan sejak dini. Untuk itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk menemukan dan memotivasi anak berbakat ini dengan cara benar sangat diperlukan, terutama agar potensi diri dan intelektual mereka terus terasah dan berkembang.
“Penanganan anak-anak berbakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah juga perlu memberi perhatian serius terhadap keberadaan dan potensi mereka. Sebab, di negara-negara maju, penanganan anak berbakat sudah merupakan bagian dari pendidikan,” kata Yohannes Surya, Ketua Umum Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia, saat menjadi pembicara dalam seminar pendidikan yang digelar sekolah BPK Penabur di Jakarta, Kamis (1/3). Tampil juga sebagai pembicara dalam acara itu Philip Purnama, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, dan Ketua BPK Penabur Jakarta Robert Robianto.
“Dukungan pemerintah saat ini sudah cukup bagus. Komisi X DPR juga sudah mendukung pengalokasian beasiswa untuk siswa berbakat Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan S2 dan S3. Tahun depan, kami minta juga supaya ada tambahan beasiswa S1 untuk siswa berbakat,” kata Yohannes.
Menurut Yohannes, jumlah anak berbakat bisa mencapai 2-2,5 persen dari total anak Indonesia. Anak-anak ini harus ditemukan dan difasilitasi. Dengan penanganan yang tepat, potensi anak berbakat ini menjadi luar biasa bagi masa depan bangsa, bahkan suatu saat anak bangsa ini bisa menjadi pemenang Nobel.
Anak-anak ini bisa didukung untuk mendapatkan pendidikan dari perguruan tinggi terbaik di dunia. Sebab, daya saing anak berbakat Indonesia seperti di bidang sains sudah terbukti tidak kalah dari negara lain.
Philip Purnama mengatakan, anak-anak didik di negara ini perlu diarahkan untuk berani bersaing memasuki perguruan top dunia. Untuk itu, sejak kelas I SMA, siswa sudah harus dipersiapkan agar mendaftarkan diri ke bidang studi yang diminati di universitas top dunia.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi siswa berbakat di Tanah Air adalah dengan mendirikan sekolah khusus. Langkah ini ditempuh, antara lain, oleh BPK Penabur dengan membuka kelas “Brilliant” mulai bulan Juli 2007. (ELN)
Sumber: KOMPAS, Jumat, 2 Maret 2007
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/02/humaniora/3357419.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar